Sabtu, 06 Februari 2010

Tarian Imajinasi (Kerajaan Awanku)

Imajinasiku menari menyambut bau segar pagi yang setiap hariku rasa.
Merekat disetiap bilik jantung, menjadi bumbu dalam inginku.

Harapku adalah racun yang menyebar menggerogoti ubun-ubun pemikiran, yang mungkin dalam masa ini dapat ku raba, atau dalam masa nanti akan ku khawatirkan.
Belum ada jejak nafasku untuk pagi ini. Tapi hari kemarin telah penuh hingga tak ada lagi ruang untuk menyimpan perkara yang tersisa.

Saat ini cinta masih menjadi bintang. Tapi untuk esok ku serahkan pada takdir.
wahai sang pencinta, sinarmu belum seberapa, bahkan untuk satu ruang dalam istana pasir yang kubuat. Rasamu belum sempat terlarut, bahkan untuk secangkir teh hangat di pagi hari. Tapi cintaku adalah ada dan menjadi pelengkap untuk bangunan yang kau dirikan. Aku mungkin bisa memandang dan sinarmu akan terang, aku mungkin bisa tersenyum dan rasamu kan bergejolak menari dalam harapmu yang agung.
Tapi rupanya ada angin yang berhembus mengelus bangunanmu. Angin itu begitu tulus hingga menarik perhatianku. Seakan-akan waktu perintahkanku untuk mundur. Mundur dan tak lagi berharap, karena telah ada yang mendandani setiap bilik dalam bangunanmu yang kokoh.


Wahai sang pencinta, pernah ku dengar cerita tentang mercusuar dan pelita. Apakah kau tau? mercusuar dan pelita itu berlari mengejar inginku. inginku untuk melihat kau sedikit menyunggingkan bibirmu dan berkata "hari ini aku senang".

Tapi aku belum berhenti sampai di sini. Untuk hari esok akan kupikirkan, apa yang akan ku ajak lagi berlari menciptakan satu kalimatmu itu.

Aku ingin selalu mendengar, entah sampai kapan.

Apa sampai nanti ada yang mau berlari sepertiku?
Saat itu mungkin saja aku akan hilang. Atau mungkin saja aku masih di sini, tersenyum dan berkata "dia pernah jadi pangeran di negeriku".

Negeriku bagiku adalah negeri dongeng, dimana kerajaan awan menjadi puri untuk aku dan dia.
Banyak hal yang sedikit sulit dicerna oleh pikirku, dan hal-hal itu menimbulkan sugesti yang melahirkan harap.
Hingga sekarang kerajaan awan masih berkisah tentang aku dan dia. Entah kapan akan berakhir kisah ini.
Aku hanya bisa berperan dalam setiap skenario yang tercipta.
Mungkin akan sedikit mengubah takdir yang diberi esok hari....